Bagi yang ingin menjadi penulis/sekedar bertanya.
Silahkan Email : dsahendra@gmail.com

Tokoh Dunia: Ludwig Van Beethoven

   Seri Tokoh Dunia kembali Update lagi lho.. kali ini saya akan membahas tentang Tokoh Musik..
Siapa yang tidak kenal dengan Ludwig Van Beethoven?? Dia adalah Tokoh musik dunia yang terkenal dengan “Sembilan Simfoninya”. 
Tanpa basa basi lagi, Silahkan Dibaca Rangkuman Riwayat Tokoh Beetoven:

Musikus Raksasa Yang Abadi, Beethoven
  • Pelopor music aliran bebas
   Akhir abad ke 18, Revolusi Prancis yang menuntut kebebasan. Persamaan hak dan persaudaraan mempengaruhi seluruh daratan Eropa. Para bangsawan berangsur lenyap dan rakyat jelata mulai memperoleh kebebasan. Beethoven mendapat pengaruh ini, di dunia music, memelopori kebebasan dan suatu ciri khas bagi musikus, Haydn,musikus sebelum Beethoven, menggubah lagu dengan mematuhi kaidah- kaidah klasik sepanjang hidupnya, patuh pada permintaan sang pemesan atau bossnya, sementara Mozart kendati benci akan keterikatan ini, namun tak berdaya dan akhirnya meninggal dalam keadaan miskin. 

Beethoven merupakan musikus pertama yang memperoleh kebebasan. Oleh karena itu, karya Beethoven keluar dari jalur pola yang telah ditentukan. Ia bebas menciptakan lagu berdasarkan ilha, yang keluar dari lubuk hatinya. Setiap karya memiliki cirri khas tersendiri, yang mampu menggugah hati orang untuk menimbulkan semacam keterharuan dan semangat.

  • Melewati masa duka, tiba masa bahagia

   Saat Beethoven berusia 23 tahun, terharu akan puisi pujangga Jerman, Schiller yang berjudul “An Die Freude”(Order To Joy), kesan yang tergores dalam ini membuahkan ilham. Hingga 30 tahun kemudian, keinginannya terpenuhi tatkala babak terakhir simphoni IX disisipkan “An Die Freude” tersebut dengan sempurna mengekspresikan perasaan dan pikirannya.
Nasib buruk yang menimpa Beethoven dalam sepanjang hidupnya seakan tak pernah berhenti. Harapan yang tersimpan diantara kesulitan dituangkan dalam musik. Inilah yang menyebabkan dia memiliki ketabahan menentang nasib. Beethoven memiliki semangat melewati masa duka menuju masa bahagia.
  • Semakin menderita, semakin Produktif

   Puncak karir Beethoven berkarya, justru penyakit Tulinya semakin parah. Dari sini dapat dinilai, tuli tidak pernah menghambat daya cipta Beethoven, malah menyebabkan dia yang menjauhi dunia masyarakat kian aktif tenggelam dalam berkarya.
Beethoven pernah mengatakan “ Saat saya sedang konser atau menggubah lagu, penyakit saya sama sekali tidak  pernah mengganggu. Hanya saja saat saya bergaul, penyakit tersebut akan mempengaruhi saya”. Beethoven dalam kesunyian didorong kemauan yang membaja dapat mengubah segala ketidak keberuntungannya dan kegagalan menjadi kebahagiaan dan keberhasilan. Ia meninggalkan bait-bait gembira oada generasi mendatang. Baik bagi kita maupun bagu Beethoven, bukankah merupakan kebahagiaan?
  • Tak pernah berhenti menentang nasib

   Satu-satunya cara untuk mengerti Beethoven adalah dengan cara mendengarkan karya-karyanya. Karya yang paling mewakili Beethoven adalah Sembilan simfoninya. Karya lainnya seperti sonata piano, concerto, kuartet gesek, music vocal, music teater, dan lain-lain. Kebanyakan sebagai latihan untuk menyelesaikan simfoninya. Untuk menikmati Sembilan simfoni Beethoven, maka sebaiknya kita mengeri dulu nasib yang dialami sepanjang hidupnya. Dari proses pembuatan Sembilan simfoni yang menguras seluruh konsentrasi dan jerih payahnya, bias terlihat bahwa nasib dan karyanya tidak bias dipisahkan.
Pendek kata, teknik Beethoven dalam membuat lagu bias dianalisa, namun semacam jiwa tersembunyi dalam karyanya sulit diungkapkan. Selain tidak henti-hentinya mendengarkan, kita baru akan merasakan pesan Beethoven, yaitu “ Tak pernah berhenti menentang nasib”.

   Sekian Riwayat Tokoh yang saya posting, Semoga Rakyat Indonesia bisa meniru Sikap yang di terapkan oleh Beethoven, yaitu “ Tidak pernah berhenti menentang nasib, dan jangan menyerah walaupun kita memiliki kekurangan”.

Jangan lupa komentar dan g+ nya yah, biar blog saya update lagi tokoh dunianya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar